Dual Channel adalah sebuah teknik untuk menggandakan kecepatan komunikasi antara memory controller dengam memori RAM. Dalam hal ini, memory controller bekerja meningkatkan lebar bus data dari 64 bit menjadi 128 bit. Pada kecepatan (clock speed) memori yang sama, teknologi dual channel secara teoritis mampu meningkatkan transfer data maksimum hingga dua kali lipat. Setiap siklus clocknya akan mentransfer data dua kali lipat lebih banyak dari kondisi normalnya (tanpa teknologi dual channel). Kecepatan transfer data maksimum secara teoritis atau yang dikenal istilah MTTR (Maximum Theoritical Transfer Rate) sebenarnya adalah bandwidth memori itu sendiri. Jika suatu modul memori dipasangkan pada motherboard yang chipsetnya menyediakan fitur dual channel, kemudian fitur tersebut diaktifkan, maka bandwith atau kemampuan transfer data maksimum atau kecepatan transfer data modul memori tersebut akan meningkat dua kali lipat. Perhatikan contoh berikut:
Sebuah unit komputer menggunakan motherboard yang chipsetnya menyediakan fitur dual channel untuk memori. Pada motherboard tersebut dipasang sua buah modul DDR2 SDRAM PC2-6200 (DDR2-800) yang juga memiliki dukungan untuk penggunaan dual channel. Secara teoritis, kecepatan transfer data maksimum setiap keping modul memori adalah 6400 MB/s, total untuk dua keping memori menjadi 2 x 6400 MB/s = 12800 MB/s. Jika fitur dual channel-nya diaktifkan, maka total kecepatan transfer data maksimum kedua keping modul memori meningkat dua kali lipat menjadi 2 x 12800 MB/s = 25600 MB/s atau 25,6 GB/s.
Contoh tersebut menggambarkan kecepatan transfer data secara teoritis dengan anggapan bahwa proses transfer data selalu terjadi pada setiap clocknya. Jika kecepatan efektif DDR2-800 adalah 800 MHz maka akan terjadi 800 juta proses transfer data. Kenyataannya, fakta seperti ini sangat sulit maupun memory controller mampu 100% mentransfer data sebanyak itu (sebanyak siklus clocknya) secara utuh dalam satu detik. Hal inilah yang menjadi alasan, mengapa bila diukur atau diuji dengan menggunakan software ataupun berbagai metoda yang ada, selalu didapatkan nilai kecepatan transfer maksimum yang lebih rendah dibandingkan nilai kecepatan transfer maksimum teoritisnya.
Contoh tersebut menggambarkan kecepatan transfer data secara teoritis dengan anggapan bahwa proses transfer data selalu terjadi pada setiap clocknya. Jika kecepatan efektif DDR2-800 adalah 800 MHz maka akan terjadi 800 juta proses transfer data. Kenyataannya, fakta seperti ini sangat sulit maupun memory controller mampu 100% mentransfer data sebanyak itu (sebanyak siklus clocknya) secara utuh dalam satu detik. Hal inilah yang menjadi alasan, mengapa bila diukur atau diuji dengan menggunakan software ataupun berbagai metoda yang ada, selalu didapatkan nilai kecepatan transfer maksimum yang lebih rendah dibandingkan nilai kecepatan transfer maksimum teoritisnya.
Sumber : http://www.mak-q.net
http://kaltimsourcecode.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Artikel/Berita Di Atas Ini...